Selasa, 16 Desember 2008

Puisi-puisi Agus Trianto 2008


SATU POHON SATU KEHIDUPAN
Betapa angkuhnya kita yang mencabut sebatang pohon kecil yang baru tumbuh di tengah hutan. Kita telah melenyapkan satu kehidupan mahluk Tuhan yang kelak bermanfaat bagi kehidupan. Cobalah buat pohon sejenis yang dicabut itu. Niscaya tak seorangpun mampu. Kita sering enggan menjadi tangan Tuhan yang gembira menanam dan menumbuhkan. Alih-alih menjadi kaki tangan iblis yang sangat birahi merusak. Kehidupan untuk kehidupan. Kematian untuk kematian. Hukum Tuhan di alam semesta sangat nyata. Hanya cinta yang mampu membuka kebutaan akan kasih-sayang-Nya di hijau terbentang.


DOA 1
Sudah berabad-abad kita memaknai why do i roam when i know You are the One. Tapi kita rajin mengulangi ketololan ahasveros.
Ampuni kami yang bebal dan cahayakan kami. Amin.


DOA 2
Betapa debunya perangaiku Mak
Aku ingin tidur lelap di bawah kakimu


DOA 3
Aku terus belajar memahamimu
Paling tidak kau tidak marah lagi padaku
Senangnya kau tersenyum


DOA 4
Bekerja dan bekerja
Atas namaNya dan sampai padaNya
Cuma itu anakku


BERDIRI DI ATAS GUNUNG KEPAHYANG-CURUP
Memandang kabut di sela-sela bukit,
kehijauan dan sejuk yang menyergap
Aku rindu pantai bengkulu yang mengintip diujung cakrawala
Menghampar jarak keindahan dan kengerian
Aku ingin turun tapi kuasa goda begitu meninabobokan
Ah sudahlah, aku kan sedang melangkah.



Mengenai Saya

Foto saya
Dosen tetap pada FKIP Universitas Bengkulu; konsultan pendidikan; pendiri the Education Development Center Indonesia; Pengelola Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bengkulu